Vending Machine

Aku yang pernah tinggal di Jepang, tentu saja pernah menggunakannya cukup sering vending machine ini, makanya aku ingin berbagi tentang seluk beluk vending machine, walaupun tentu saja aku sudah ketinggalan sekali tentang mesin otomatis ini setelah 10 tahun meninggalkan Jepang. Ini hanyalah mengumpulkan kembali catatn lamaku yang tercecer, dan belum sempat menyempurnakan.
Jidouhanbaiki (自動 販 売 機), adalah istilah atau nama vending machine dalam bahasa Jepang. Aku belum menemukan istilah yang pas dalam bahasa Indonesia. Apa ya? Mesin Penjual Otomatis? Atau apa? Minta masukan dong!
Jidouhanbaiki ada di mana-mana dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari mereka yang tinggal di tanah Jepang. Diperkirakan ada sekitar 3,8 juta mesin, itu artinya satu mesin untuk setiap 34 orang. Canggih ya hihi..., Indonesia kapan? Basil kapan?
Sekitar dua pertiga dari mesin-mesin ini menjual minuman dan sisanya menawarkan semua jenis barang yang kadang di luar dugaan seperti apa yang dibutuhkan manusia dan tidak terbayangkan sebelumnya bahwa suatu saat ada saja yang akan membutuhkan, dan urgen. Tidak diragukan lagi, mesin ini menawarkan kepraktisan yang tak tertandingi, membuat produk mereka tersedia 24 jam sehari, terlepas dari keadaan iklim seperti panas, dingin, hujan atau salju. Pokoknya rakyat Jepang itu dimudahkan segalanya. Mungkin karena rakyatnya biar kerja terus kali ya hehe..

Dan ini aku akan tulis beberapa detail tentang mesin ini yang mungkin tidak semua orang tahu. Cuma berbagi pengalaman. Habis temanku yang di Jepang ngga pada mau cerita sih , ya sudah, meski aku sudah lama tidak di Jepang, sebagai nostalgia saja, rindu Jepang serindu-rindunya, tetapi kalau diminta tinggal di Jepang aku ngga mau, sepi sih. Padahal aku punya visa permanent.
Mulai ahh...

1. Ukuran
Mesin penjual otomatis memiliki ketinggian standar 183 cm., tetapi ada juga beberapa pengecualian yaitu 200,7 cm., lebarnya dapat bervariasi sesuai dengan pabriknya. Tetapi mengapa ketinggian 183 cm. dipilih sebagai pengukuran standar? Hal ini punya alasan khusus yaitu untuk memfasilitasi pemasangan mesin, karena itu adalah ketinggian untuk standar beranda rumah Jepang, atau emperan(kalau dalam bahasa Jawa).

2. Identifikasi untuk membedakan minuman panas dan dingin
Untuk menunjukkan minuman panas, ditandai warna merah tertulis あ あ た か い (atatakai), yang berarti panas. Namun, beberapa mesin juga di tulis kayak gini: あ た た か ~ い, dengan tanda hubung melengkung antara か dan い. Mengapa? Ini hanya berfungsi untuk menekankan kata, membuatnya lebih jelas, seperti: "panaaaasssssss ...". hahaha..hot gitu deh..
Tapi kayak gitu bukan hal yang standar, hanya ada juga mesin yang tertulis demikian, makanya aku ceritakan juga. Lalu untuk minuman dingin yang ditulis つ め た ~ い (Tsumetai atau dibaca:(dingiiiiinnnnnnn.....) dan つ め た い (Tsumetai). Biasanya ditandai dengan warna biru.


3. Kompartemen tempat untuk memasukkan uang
Di Jepang kita dapat menemukan mesin dengan kompartemen koin vertikal dan horizontal. Apa perbedaan di antara mereka? Nah, di kompartemen vertikal, koin jatuh ke dalam mesin lebih cepat dan lebih halus. Namun, desain internal pada mesin yang lebih lama tidak memungkinkan bukaan vertikal; oleh karena itu, horizontal digunakan untuk menghemat ruang.

4. Cara minuman dikeluarkan dari mesin
Jidouhanbaiki diisi dengan cara yang sangat cermat dan teliti, sehingga botol akan selalu dapat jatuh ke arah yang ideal untuk memudahkan orang yang membeli untuk mengambilnya dengan tangan kanan. Sekarang, (nah...tak terpikirkan kan oleh kita, bahwa perancangnyapun memikirkan bagi orang yang kidal) mengalami kesulitan menarik minuman. Maka, mesinpun juga memudahkan bagi mereka yang kidal.


5. Mesin tidak pernah kehabisan stock sampai benar-benar habis
Pernah ya berkali-kali mengalami kehabisan minuman favoritku yaitu CC Lemon hehe...tapi ya masih tetap ada banyak pilihan, energy drink biasanya sangat banyak . Untuk memberitahukan bahwa minuman yang tertera itu habis, ada lampu oranye di tulisan 売 切 Urikire (habis). Tau ngga bahwa minuman itu tidak benar-benar habis. Masih ada sisa di dalam mesin, tetapi tidak dapat dibeli. Ini adalah salah satu cara untuk menjaga sistem tetap baik, kalau sampai habis, mesin bisa error.

Alasan alinnya adalah untuk menjaga kestabilan mesin ,bahwa ketika mengisi mesin, dibutuhkan waktu untuk minuman menjadi panas (sekitar 55 ℃) atau dingin (5 ℃). Dengan menyimpannya stock, siapa pun yang membeli minuman setelah isi ulang, mesin tidak akan memberikan minuman hangat. Yang ingin beli minuman dingin, akan mendapatkan minuman dingin, bukan hangat. Atau sebaliknya, ingin minuman panas, minuman sudah panas, bukan hangat.


6. Mesin yang dirancang untuk membantu ketika terjadi bencana
Catatan dari berbagai sumber , sejak 2003, banyak mesin telah dikonfigurasikan dari jarak jauh untuk mendistribusikan minuman secara gratis di daerah yang terkena bencana. Dikatakan bahwa pabrik Coca-Cola memasok sekitar 88.000 minuman selama gempa bumi Tohoku 2011. Lalu pada tahun 2005, standar industri membuat kesepakatan antara produsen mesin penjual otomatis dan petugas relawan, untuk mencetak alamat posko/penampungan pada mesin sehingga alamat tempat penampungan terdekat bisa dibaca siapapun untuk membantu orang dalam keadaan darurat dan bencana.
Selain dapat menemukan tempat berlindung lebih cepat, itu juga dapat membantu seseorang yang tersesat di daerah yang tidak dikenal. Alamat ini biasanya ditemukan di sebelah kompartemen yang menyediakan perubahan お つ り. Sangat penting dan bermanfaat, bukan? Keren ya....Jepang gitu lho...mempersiapkan segalanya.

7. Ketika mesin tidak mau terima uang
Ini juga pernah aku alami, terutama ketika memakai uang lembaran seribu yen. Uang bolak-balik keluar. Apa yang harus dilakukan ketika, saat memasukkan uang, mesin dengan tegas menolaknya, Belum pernah lho aku ditolak begitu tegas, mana nolak duit lagi, tersinggung kan? Ini adalah insiden yang membuat frustasi tanpa keraguan, namun perlu diingat bahwa ini adalah bagian dari sistem keamanan untuk mencegah agar uang palsu terdeteksi.
Tetapi jika bukan itu masalahnya, maka tentu saja ada masalah lainnya. Ketika uang dimasukkan, mesin langsung mengoperasikan bagian-bagiannya dan mendeteksi beberapa hal , termasuk ukuran, warna, dan tanda lainnya. Jika uang kertas rusak atau kotor dapat menghambat proses ini.
Orang-orang cenderung berasumsi bahwa cacat pada uang penyebabnya, tetapi kadang sebenarnya adalah jari kita yang kotor dan berlemak. Jika lemak cukup tebal, mesin tidak akan dapat mengenali maka uang akan keluar kembali.
Dalam hal ini, ada trik sederhana: Cukup bersihkan permukaan uang , biasanya pas di bagian water mark, bersihkan saja dengan tisu atau dengan kemeja. Mesin akan menerima uang, tanpa masalah .., ini jarang terjadi sih. Karena uang di Jepang mulus dan bersih, ngga ada uang kucel.



8. Minuman yang ada di kompartemen bawah.
Jika melihat minuman yang sudah ada di mesin bagian kompartemen, dan tinggal ambil saja, ini hati-hati. Lebih baik jangan diambil. Mentang-mentang ngga bayar, karena sudah ada di box luar, seolah-olah seseorang tanpa/dengan sengaja meninggalkannya.Kadang mungkin berpikir wah beruntung ada rejeki nomplok , tetapi hati-hati ... "murah" bisa jadi perkara "mahal".
Menaruh minuman dan ditinggalkan di mesin oleh orang lain secara teknis merupakan kejahatan yang disebut Senyu Ridatsumono Oryozai (Penyimpangan barang hilang atau penyimpangan tempat). Ingat bahwa di mana-mana ada cctv, jika ketahuan, harus bisa membuktikan bahwa bukan anda yang menaruh minuman itu. Dan harus bisa membuktikan.
Karena itu adalah hal yang sangat sulit untuk dibuktikan untuk kejahatan kecil seperti itu, peluang untuk ditangkap karena alasan itu sangat besar. Maka dari itu alasan kuat lain untuk ekstra hati-hati saat mengambil minuman yang terlupakan dari mesin penjual otomatis.
Cuma itu sih catatan kecilku tentang vending mesin di Jepang, dulu sudah aku tulis juga tentang vending mesih, ini sebagai lanjutannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tahun 80-an (anak-anak Jogja).

Pagi Dan Secangkir Kopi

Randoseru, ransel sekolah di Jepan