Life Of Pi
Kemarin aku melempar penggalan review sebuah film bergenre aventure. Tetapi film ini memang sedikit berat. Bukan sekedar film hiburan, tetapi film yang memberikan pencerahan tentang falsafat hidup. Menonton film ini akan memberikan penerimaan yang berbeda-beda pada setiap orang.
Life Of Pi diadaptasi untuk bioskop dan film ini adalah pemenang penghargaan "The adventures of Pi", dalam kategori Film Terbaik di Oscar 2013. Buku ini menjadi Bestseller Yann Martel dengan cepat mulai mengisi jendela toko buku di seluruh dunia. Buku ini selayak Purpose Driven Life.
Sebagai pemegang kendali Ang Lee berhak penuh menafsirkan buku filosofis tentang sebuah pencarian Tuhan, Iman dan Agama ke dalam film Life Of Pi. Terus terang saya tidak pernah membaca bukunya, jadi tidak bisa membandingkan antara film dan buku. Tetapi biasanya, belum mendapatkan feelnya apabila belum membaca bukunya. Buku akan lebih sempurna. Sedangkan Ang Lee hanya memainkan visual saja.
Buku ini mengisahkan tentang Piscine Molitor Patel muda atau hanya Pi Patel, adalah seorang lelaki muda yang memiliki banyak kedalaman emosional, karena Patel menganggap betapa kecilnya manusia dan alam semesta ketika melihat dirinya sebagai orang yang selamat dari badai laut yang mengerikan. Kecelakaan di kapal kecil di tengah Samudra Pasifik .Patel berada pada kepingan kapal bersama seekor harimau bernama Richard Parker.
Patel mencari akal bagaimana bisa bertahan hidup bersama harimau di tengah-tengah samudera itu. Bagaimana ia akan memberi makan kempada harimau itu atau dia yang akan dimakan oleh harimau itu. Tapi itu hanyalah pemula saja, bukan inti dari film Life Of Pi.
Kilas balik:
Putra pemilik kebun binatang yang berlokasi di Pondicherry, India, masa kecil Pi agak tidak biasa. Mengambil latar belakang bahwa alam liar direproduksi dalam penawanan, bocah lelaki itu membangun nilai-nilainya berdasarkan penghormatan terhadap alam yang terkait dengan kerohanian.
Namun, selama masa remajanya, Pi tahu arti sebenarnya dari agama dalam hidupnya. Keingintahuannya membuatnya berhubungan dengan tiga agama yang mengikuti prinsip yang sangat berbeda: Hindu, Katolik, dan Islam. Mengikuti jalan yang berbeda dari yang dipilih oleh orang tuanya yang ateis, bocah itu mulai mengembangkan rutinitas yang mendamaikan ritus dan doa dari ketiga agamanya.
Sangat menarik refleksi bahwa Life Of Pi ini menawarkan kepada penonton dengan menganalisis aturan-aturan yang dipaksakan oleh masyarakat dan prasangka budaya yang ada di antara agama-agama itu sendiri, yang membuatnya praktis tidak mungkin dan membuat gila, bahwa orang dapat menemukan iman dan spiritualitas mereka dengan memasuki dan mempraktikkan lebih dari satu agama.
Selanjutnya adalah cerita keluarga Patel:
Karena alasan politik terkait dengan ketidakstabilan pemerintah Gandhi dan campur tangan negatif yang membawa keterpurukan bisnis, maka keluarga Patel demi masa depan yang lebih aman, memilih untuk berpisah dengan kebun binatang dan berjuang mulai hidup baru lagi di Kanada.
Setelah melakukan persiapan yang panjang, keluarga Patel berangkat dari India dengan kapal barang milik perusahaan Jepang yang mengangkut berbagai hewan yang menuju Amerika. Namun, kapal itu, dihantam badai yang sangat deras di tengah lautan, kapal itu kandas untuk mencapai benua baru dan tenggelam di kedalaman perairan Pasifik.
Dari kepingan kapal dan semua ketidakpastian dan kesulitan yang dialami Patel di sinilah ia mengalami pengalaman spiritualnya yang luar biasa. Ia memulai cobaan terbesarnya: Menolak sifat membunuh hewan-hewan liar ketika dia berjuang untuk menemukan makna hidup setelah mengalami emosional seperti itu.
Komentar
Posting Komentar