Nostalgia

Bernostalgia
Saya penggemar Mira W...iya nga mba Adhe Mirza Hakim....kita penggemar novel-novel Mira W, novelis sekaligus seorang dokter .
Salah satu karya Mira W adalah novel yang difilmkan, MERPATI TAK PERNAH INGKAR JANJI. Buat teman-teman generasi milenial mana kenal? Kalian yang lahir kisaran tahun 80-an, masih balita...masih TK, atau masih kelas satu SD hehe...ini lho film jaman itu..remaja-remaja bahagia tanpa handphone, tanpa WA, tanpa facebook. Tapi berani bolos sekolah? Kalian berani bolos sekolah? Aku sih ngga. Ngga sering maksudnya.
Aku kasih tau ya, waktu itu tahun 1986, film ini sangat menjadi favorit masa remaja angkatanku. Ngga peduli saat itu lagi Ebtanas, nonton ya nonton aja, di bioskop haha...pamitnya belajar kelompok, padahal nonton film. Maafkan aku ya bapak ibu....
Ceritanya begini, Maria gadis remaja yang diinginkan oleh orang tuanya menjadi biarawati. Makanya Maria sekolah khusus, dan selalu harus di rumah. Tetapi teman-teman sekelasnya selalu ngomporin agar Maria bergaul dengan mereka, main ke mana-mana dan pesta bersama teman-temannya. Maria ini jago main voli dan menjadi bintang lapangan ketika bertanding dengan sekolah lain.
Suatu hari, ia bertemu dengan anak laki bernama Guntur, playboy yang suka godain cewe-cewe di sekolah. Guntur juga berniat godain Maria.Maka Guntur minta bantuan teman-teman Maria, untuk bikin pesta ulang tahun untuk Maria. Nah teman-teman sekelasnya memberi kado kepada Maria berupa pakaian dalam, bikini etc. Guntur yang antar jemput Maria, mengajak berdansa.
Pak Handoyo, ayah Maria marah besar kepada Guntur, dan Maria dipingit lagi oleh ayahnya. Tidak boleh bergaul dengan siapapun. Maria berontak dan kabur. Pak Handoyo menemukan foto Maria dan Guntur berdansa, lalu marah dan mencari Maria di rumah Guntur. Namun tak ada di sana. Guntur sedang berkumpul dengan teman-teman, melihat pak Handoyo marah, teman Guntur menembakkan pistol ke arah pak Handoyo, tapi justru mengenai Guntur. Guntur akhirnya koma.
Maria sedih, karena pada dasarnya Maria suka kepada Guntur. Maria berdoa dan berjanji kepada Tuhan, apabila Guntur dapat diselamatkan, maka Maria akan mengabdikan segenap hidupnya kepada Tuhan.
Beberapa tahun kemudian, Maria telah menjadi biarawati dan mengelola sebuah rumah sakit di daerah terpencil. Kebetulan nih yaaaaaaaaa...kebetulan lho....Guntur ternyata telah menjadi seorang insinyur yang bertugas di daerah yang sama dengan Maria.
Ohhhhh....bikin hati deg-degan hahahha....rasa itu kok kembali muncul sambil mengetik ini. Dasar ini jari jemari, padahal harus ngupas bawang bombay nih , bisa telat makan siang.
Ini menarik karena ada tradisi Khatolik, menjadi pondasi utama novel karya Mira W. Pak Handoyo ini mulanya seorang pastor. Tetapi keluar dari biara, dan menikah dengan seorang biarawati. Ketika melahirkan Maria, istri pak Handoyo meninggal. Pak Handoyo sangat tersiksa batinnya, karena merasa bersalah. Lalu ingin menyerahkan Maria kepada Tuhan. Pak Handoyo sangat ketat menjaga Maria, pakaian harus tertutup. Tidak boleh mengenal laki-laki dalam hidupnya. Nah inilah akar masalah pada novel karya Mira W ini.
Selamat menonton....wahai generasi milenial haha..
MERPATI TAK PERNAH INGKAR JANJI


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tahun 80-an (anak-anak Jogja).

Pagi Dan Secangkir Kopi

Randoseru, ransel sekolah di Jepan