Kehilanganmu
Ada banyak alasan yang mengikatku
padamu, senyummu yang indah, matamu yang
menawan, suaramu, sentuhanmu, hasrat kekal yang
kurasakan ketika aku mendengar
detak jantungmu di dekat telingaku, obrolan
ringan, gerak tubuhmu yang canggung, dan
belaian lembutmu. Malam-malam panjang yang
kuhabiskan bersamamu terasa terlalu
singkat dan dunia tampak terlalu kecil untuk cinta yang kurasakan untukmu.
Hari-hari yang kulalui tanpamu terasa berlarut-larut
dan hanya bertukar pesan yang bisa kita
lakukan di antara istirahat makan siang atau saat-saat ketika sedang duduk
sendiri sambil merindukamu, dan kita
akan segera bertemu, kita terasa semakin
dekat dan waktu untuk bertemu semakin dekat.
Hanya kamu yang membuat mataku
bersinar. Hanya kamu yang membuat hari menjadi sempurna meski hujan dan dingin . Hanya kamu yang mengisi
ruang, ruang rinduku, tempat tidurku, jiwaku ... hatiku dipenuhi oleh cinta, cinta yang telah kau miliki. Aku
milikmu, ingat?
Kau dan aku menghabiskan kebersamaan untuk bercinta, kau
dan aku menikmati romantisme, kau dan aku menghabiskan waktu untuk saling
berbisik, kau dan aku menghabiskan
kesempatan untuk bahagia. Ada rasa cinta, ketidaknyamanan, kerinduan, penyesalan sebab
waktu telah mengakhiri itu semua.
Hari-hari berikutnya tanpamu seperti tiada berakhir, menit-menit terasa
berjam-jam, mataku terasa berat, makanan tidak lagi menjadi kebutuhanku. Malam
bukan lagi untuk tidur tetapi untuk menangis, dalam keheningan, dalam kegelapan
sehingga aku tidak bisa melihat air mataku sendiri jatuh. Segalanya tampak sunyi dan semua yang kulakukan mengingatkanku padamu. Bahkan bintang-bintang menulis namamu
di langit.
Aku ingin mengingat masa-masa
indah saat itu, aku ingin menghubungimu dan kamu tak perlu mengatakan
"Halo" karena aku ingin mendengar sebuah pertanyaan darimu
"apakah kamu ingin bertemu denganku?". Aku berharap itu semua adalah
nyata, aku berharap aku punya kamu satu malam lagi, tertidur sekali lagi di
lenganmu, mendengar suaramu di telingaku, menempelkan tubuhku ke tubuhmu.
Semuanya adalah kamu.
Tapi kamu tidak pernah ada, kamu
telah menghilang dan aku merasa telah kehilanganmu. Kini mataku
kehilangan kilau, tubuhku kehilangan sinar, kulitku kehilangan warnanya, cinta
kehilangan maknanya, semua karena aku kehilanganmu. Apakah aku kehilangan
dirimu atau memang tidak pernah memilikimu?
Komentar
Posting Komentar